CERPEN ( TEMA : ISRA' MI'RAJ )
ONE DAY CHALLENGE.. SECRET MISSION
Rohis
SMA N 15 Semarang (By. Karina Distyara)
Angin sejuk terlihat menyapu daun-daun yang telah terhampar tanpa nyawa di tanah, dengan ditemani kedua perempuan yang sedang bercanda tawa disebuah gazebo yang berdiri di taman perumahannya itu. Membahas apapun yang ada dipikiran mereka untuk mengisi kekosongan sembari menunggu waktu adzan dzuhur memanggil mereka untuk melaksanakan kewajibannya.
“Lysa, nanti siang temenin aku ke
Mall yuk! Aku lagi pengen Sushi nih Sa.” Alysa yang awalnya sedang memberikan
fokus penuh pada buku yang sedang ia baca, akhirnya memilih mengubah fokusnya
untuk menatap sahabatnya sekaligus tetangganya itu.
“Aduh Bian maaf, nanti aku ada rapat
di masjid buat persiapan Isra’ Mi’raj tahun ini bareng sama temen-temen Pemlam”
Tolak Alysa dengan lembut.
Pemlam, Pemuda Islam adalah
organisasi untuk remaja islami di perumahan mereka. Alysa sangat aktif
mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh organisasi tersebut. Tetapi
tidak dengan Biana, ia lebih memilih bermain dengan benda berbentuk persegi panjang
dengan berbagai aplikasi didalamnya. Paling-paling ia hanya mengikuti saat
acara idul adha dan idul fitri.
“Kamu ga mau ikut aja bi? Ini Isra’ Mi’raj
loh.” Tawar Alysa sembari memusatkan matanya pada Biana, menunggu jawaban yang
akan diberikan sahabatnya itu. Dan sesuai dugaan, seperti tahun-tahun
sebelumnya alih-alih menggerakkan kepala dengan sebuah anggukan, Biana lebih
memilih menggelengkan kepalanya bermaksud menolak ajakan itu.
Selang berapa detik, terdengar sahutan
orangtua Biana memanggil anak perempuan semata wayangnya untuk kembali ke
rumah. Alysa tersenyum ramah ketika berkontak mata dengan ibu Biana dengan
anggukan kecil, menyapa.
“Enggak deh Sa, Isra’ Mi’raj kan sama
aja kayak hari-hari islam lainnya. Enggak sespesial Idul Fitri sama Idul Adha
juga kan. Udah deh, aku pulang duluan ya. Bye Lysaa.” Belum sempat Alysa
membalas perkataan Biana, sahabatnya itu sudah berlari ke arah rumahnya seraya
bersenandung kecil.
Alysa kembali menatap sahabatnya
dengan pikiran yang dipenuhi dengan perkataan Biana tadi ‘tidak spesial”.
Sudah 3 tahun tawaran itu terlontarkan, tetapi jawaban yang didapatkan selalu
sama.
“Gimana ya caranya.” Monolog Alysa,
berusaha mencari cara mengubah pikiran Biana dan memberitahukan kehebatan Isra’
Mi’raj pada sahabatnya yang cukup keras kepala itu.
---one day challenge(secret mission)---
Kini sang surya telah menghilang dan
telah digantikan oleh sinar sang rembulan yang menandai berakhirnya rapat Alysa
dengan teman-temannya. Meski berjalan cukup lama, tidak terpancar wajah lelah
dari Alysa yang sedang berdiri di teras masjid untuk menatap terangnya sang
rembulan.
“Alysa! Alysa!” Merdengar panggilan
akan nama dirinya, Alysa menolehkan pandangannya ke arah Bayu yang sedang
melambaikan tangannya memberi isyarat agar Alysa ikut berkumpul dengan
teman-teman lainnya yang sedang berkumpul sembari meluruskan kakinya,
beristirahat sejenak sembari menunggu panggilan untuk melaksanakan sholat isya.
“Hm, kenapa Yu?” Ucap Alysa setelah
menyamankan dirinya disebelah teman-temannya yang lain, menselonjorkan kakinya
dengan nyaman serta punggungnya yang bersandar pada dinding.
“Itu si Biana, masih ga mau? Dia
susah banget kalau mau aku ajak ngobrol juga. Aduh, gimana ya Sa?” Curhat Bayu
sambil merenggut kesal, tetapi berapa detik kemudian wajahnya yang semula kesal
berubah menjadi ekspresi bingung. Karena ia dapati Alysa yang sedang tersenyum
simpul dengan netranya yang menatap lekat karpet hangat yang sedang ia duduki.
Seketika Alysa memalingkan wajahnya
ke arah Bayu, ia melihat Bayu yang menaikkan satu alisnya seakan bertanya
alasan Alysa tiba-tiba tersenyum.
“Tenang, aku dah punya rencana kok.
Semoga aja berjalan lancar, doain ya.” Ungkap Alysa yang membuat orang
penasaran. Tidak hanya Bayu, tetapi teman-temannya yang lain pun tak terkecuali.
---one
day challenge(secret mission)---
Segera setelah menyelesaikan
pertemuannya, Alysa dengan cepat menyambar handphonenya. Dengan jari yang
sedang sibuk menekan aplikasi bergambar telephone dengan background
hijau, ia segera mencari kontak Biana. Tak butuh waktu lama, dering tanda
sedang menghubungkan sudah terdengar. Alysa dengan sabar menunggu Biana untuk
mengangkat teleponnya.
“Assalamualaikum Sa, tumben deh telepon
jam segini? Biasanya juga udah tidur kamu.” Salam Biana seketika mengangkat
panggilan Alysa, seraya melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 malam
dengan kedua matanya yang cantik.
“Waalaikumsalam Bian, tahun ini
giliranku kan? ‘One day challenge’ iya kan?” Terobos Alysa sebelum Bian
memotong ucapannya seperti biasa. ‘One day challenge’ Kegiatan yang
selalu mereka lakukan tiap tahun, tentu saja hanya untuk bersenang-senang
sebenarnya. Tetapi Alysa tidak menyadari, kalau ternyata hal ini cukup berguna.
“Iyaa, kamu telepon malem-malem gini
buat ngomong itu? Wah jangan terlalu excited dong, kan jadi curiga
akunya. Inget peraturannya, ga boleh aneh aneh!” Peringat Biana, sambil
mengacung-acungkan jari telunjuknya secara spontan.
“Engga kok, jadi tahun ini temanya ‘my
secret mission’. Nanti kita mulai dari sholat bareng di masjid, dan lain-lain
sampai deeptalk juga! No complain okay? So, prepare yourself Bian.
Besok bangun pagi! Aku tau kamu masih sering bolong sholat” Jelas Alysa dengan suara
menggebu-gebu, berbeda dengan Bian yang santai seraya tersenyum mendengar
temannya yang terdengar bersemangat.
“Iyadeh iya. Tapi jangan lupa, last
stepnya harus ke sana.”
Sebuah
tempat yang menjadi alasan utama mereka melakukan hal ini tiap tahunnya.
---one
day challenge(secret mission)---
Guncangan pada lengannya dapat Biana
rasakan, dilihatnya Alysa yang berada disebelahnya lengkap dengan mukena yang
sudah terpakai dengan manis ditubuh tingginya. Tentu saja Alysa dapat masuk ke
kamar temannya itu dengan ijin dari orangtua dari Biana. Dengan tangan Alysa
yang tersilang di depan dada dan sajadah yang bertengger dikedua tangannya,
Alysa menatap sahabatnya yang masih nyaman di kasur.
“Astaghfirullah Alysa, kok kamu udah
disini aja sih.” Omel Biana sambil berusaha mengumpulkan nyawanya yang belum
sepenuhnya terkumpul.
“Subuhan Bi, udah adzan nih. Ayoo
cepet!!” Biana segera berjalan ke kamar mandi dengan tangan Alysa yang
mendorong pelan punggungnya. Tak butuh waktu lama, mereka berdua segera
berjalan ke masjid untuk menjalankan sholat subuh berjamaah.
---one
day challenge(secret mission)---
“Lysa, kenapa ya sholat tuh harus 5
kali. Banyak banget ga si?” Keluh Biana sambil mengucek matanya yang masih
mengantuk. Sedangkan Alysa terkekeh pelan dengan pertanyaan Biana.
“Bi, tau ga sih? Ada suatu hari Nabi
Muhammad meminta satu keringanan ke Allah loh. Tau ga itu apa?” Tanya balik
Alysa dan dijawab gelengan dengan sedikit rasa penasaran oleh Biana.
“Dulu tuh sholat ada 50 waktu tau
Bi. Tapi nabi Muhammad minta keringanan sama Allah, dan diubah jadi 5 waktu”
Sebuah kalimat yang keluar dari mulut Alysa itu sukses membuat Biana
membulatkan matanya. Seketika rasa kantuknya hilang dan diubah dengan
keterkejutan.
“HAH?! Yang bener Sa? Wow, keren.
Aku sholat 5 waktu aja masih bolong. Apalagi 50 waktu, bisa-bisa bolong banyak”
Kagum Biana sembari mengangguk anggukan kepalanya.
“Makanya itu, mulai sekarang
sholatnya yang rajin ya Bi? Nanti aku bantu kok. Okey?” Ajak Alysa secara
perlahan agar temannya itu mengerti. Selang berapa detik, Biana menatap Alysa
dan menganggukkan kepalanya mantap.
“Artinya hari itu keren banget ya,
kalau Rasulullah engga minta hal itu mungkin sekarang kita masih sholat 50
waktu. Anyway, bantu aku ya Sa? Aku juga mau sholatnya engga
bolong-bolong, apalagi habis denger cerita kamu tadi hehe.”
Alysa mengangguk seraya menarik
simpul kedua ujung bibirnya, merayakan satu keberhasilannya.
‘first mission, success’ batinnya.
---one
day challenge(secret mission)---
Kini keduanya sedang berada di sebuah
perpustakaan, dengan Alysa yang membaca kisah nabi dan Biana yang sedang membaca
buku rekomendasi dari Alysa. Alysa memperhatikan Biana sambil menunggu saat
yang tepat untuk melakukan misi selanjutnya. Tentu saja bukan tanpa alasan
Alysa merekomendasikan buku ke sahabatnya itu, karena ada maksud tersirat
dibalik rekomendasi buku yang ia berikan kepada Biana.
“Kalau dipikir-pikir, ga masuk akal
kan bisa ketemu orang yang udah meninggal. Ya kan Sa? Siapapun ga bisa
ngelakuin itu, mana ketemuannya di tempat aneh.” Finally! Waktu yang
ditunggu akhirnya datang juga, membuat Alysa kembali bersemangat.
“Ada tau Bi, di satu hari Rasulullah
tuh melakukan miraj. Disitu Rasulullah ketemu dengan para nabi pilihan di
setiap langit, Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa dan Yahya di langit kedua,
Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit
kelima, Nabi Musa di langit keenam, dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh. Keren
kan?” Cerita Alysa panjang lebar dengan bersemangat. Biana yang mendengarkan
cerita Alysa menjadi takjub sendiri.
“Ih itu beneran? Terus yang
Rasulullah dapetin setelah ketemu nabi-nabi itu apa Sa? Kan ga mungkin sekedar
ketemu doang kan?” Tak perlu waktu lama setelah Biana menyelesaikan
pertanyaannya, Alysa langsung menjawab dengan cepat.
“Nabi Muhammad SAW. mencapai
Sidratul Muntaha. Beliau mendapatkan perintah untuk mengerjakan salat wajib 5
waktu, yang menjadi titik penting perjalanan beliau dalam malam tersebut Bi.”
Jawab Alysa dengan pelan dan lembut agar sahabatnya mengerti setiap kata yang
dia sampaikan.
“Oh
gitu. Eh bentar deh Sa, artinya itu ada hubungannya sama yang kamu ceritain ke
aku pagi tadi?”
“Iya, itu hari yang sama. Eh Bian ayo pergi sekarang, bentar lagi ashar terus kita harus ke tempat itu” Ajak Alysa dengan cepat ketika melihat gelang dengan bulatan serta detikan jam yang bertengger ditangannnya sudah menunjukkan pukul 11 siang. ‘second mission, success’
---one
day challenge(secret mission)---
Di dalam bus, Biana kembali mencecar
Alysa dengan berbagai macam pertanyaan dan pernyataan terkait yang ia dengar
dari Alysa di perpustakaan tadi.
“Lama juga ya perjalanan dari
perpustakaan ke tempat itu” Keluh Alysa dengan pelan, bermaksud berbisik untuk
dirinya sendiri.
“Ya udah takdirnya sih Sa, mana ada
orang bisa ngelewatin berkilo-kilo meter dalam waktu sebentar. Eh tapi dulu aku
pernah denger, katanya Rasulullah pernah perjalanan dari Masjidil Haram ke
Masjidil Aqsa dalam waktu semalam doang. Bener ga sih Sa? Kayaknya ga mungkin
deh, soalnya itu kan jauh banget. Apa aku salah denger ya pas itu” Tubi Biana
yang mencampurkan segala pernyataan, cerita, dan pertanyaan dalam satu kalimat.
“Ga salah kok, itu beneran kejadian
tau. Nabi Muhammmad SAW. Nempuh perjalanan dalam waktu semalam doang dari Masjidil
Haram ke Masjidil Aqsa. Bahkan Nabi Muhammad sempat berhenti di berbagai
tempat. Gimana keren kan?” Pembenaran Alysa terhadap Biana kembali sukses
membuat Biana terkagum-kagum akan kejadian masa itu. ‘third mission,
success’
“Sa, aku habis denger cerita kamu
tadi jadi percaya deh hal-hal ghaib itu ada, Atau mungkin hal-hal yang ga masuk
akal. Jujur sebelumnya aku masih belum bisa percaya sepenuhnya. Hahaha, kalau
dipikir-pikir aku dapet banyak hikmah dari cerita-cerita kamu hari ini deh.
Makasih ya.” Tangan Biana merangkul pundak sahabatnya sambil tersenyum dengan
lebar.
“Itu sebenernya masih belum lengkap
sih Bi, di hari itu banyak banget kejadian hebat.”
“Hah? Yang kamu ceritain dari tadi
pagi itu semuanya kejadian dalam satu hari? Really?” Kaget Biana yang spontan
menghadapkan badannya ke arah sahabatnya yang berada disebelah tempat duduknya
itu.
“Iya, dan selalu diperingati setiap
tahunnya.” berbeda dengan intonasi bicaranya yang terlampau lembut, jantung
Alysa berdetak dengan cepat. ‘Ayo step terakhir’ monolognya mengharapkan 1
kalimat keluar dari mulut Biana.
“Namanya apa?” Tanya Biana langsung
pada intinya. Inti pertanyaannya, dan inti kalimat yang diharapkan Alysa.
“Isra’
Mi’raj” ‘fourth mission, success’
---one
day challenge(secret mission)---
Kedua sahabat itu berjalan
beriringan di tanah lapang tanpa ada sekat semen satupun, ditemani dengan
kicauan burung burung serta suara air sungai yang mengalir. Mereka berhenti di
satu gundukan tanah dengan sebuah batu yang tertancap di salah satu sisi
bertulis ‘Tarani Airina’
“Kak Tara, Halo! Kita dateng nih, kita habis
ngelakuin games yang kamu buat dulu gara-gara aku sama Biana sering
berantem. Tau ga sih? Ternyata itu berguna banget tau, akhirnya nih adek kamu
bilang kalau mau ikut jadi panitia Isra’ Mi’raj, jadi kamu ngga bakal bosen
lagi dengerin keluhanku tentang Biana yang cuman mau ngikutin acara Idul Adha
sama Idul Fitri aja terus selalu nolak kalau aku ajak kegiatan Isra’ Mi’raj.”
“Ih Alysa, kamu kalau ketemu kakak
aku tuh ngomongin itu? Sebel dehh. Tapi beneran kak, ternyata Isra’ mi’raj tuh
keren banget kejadiannya. Dan aku bener-bener dapet banyak hikmah dari
cerita-cerita Alysa tadi. Aku bakal sholat 5 waktu terus, ga bolong-bolong
lagi!” Cerita Biana ke arah tanah yang merupakan makam kakaknya dan sahabat
dekat Alysa dulu. Kemudian Biana dan Alysa tersenyum bersama serta saling
bertatapan teduh.
---one
day challenge(secret mission)---
Alysa
dan Biana berjalan pulang dari masjid setelah sholat pada waktu ke 5
dijalankannya, menandai one day challenge pada hari itu telah selesai.
Alysa tersenyum lebar saat mengingat Biana menghampiri ketua Pemlam untuk
mendaftar sebagai anggota. ‘mission complete’
“Alysa, hehe. Aku mau pinjem buku
kamu yang tentang perjalanan Isra’ Mi’raj boleh? Yang pernah kamu tawarin tahun
lalu itu loh. Ternyata Isra’ Mi’raj memang sehebat itu, dan manfaatnya banyak
banget.” Tanya Biana menunduk malu-malu seraya memainkan jari-jarinya.
“Tuh kan, dari dulu kamu kalau aku
mau cerita pasti main kabur aja. Enak kan kalau begini” Goda Alysa yang
berhasil membuat Biana memukul pundaknya pelan.
“Kan sekarang udah sadar Saa.
Makasih ya udah mau sabar dan cari cara biar aku bisa ngerti tentang hal ini”
Syukur Biana tulus karena memiliki sahabat seperti Alysa.
“Iya Bian. Kalau kamu pengen tahu
hal lain, jangan sungkan tanya ke aku ya? Kita sama-sama belajar” Tangan Alysa
bergerak menepuk lembut pundak sahabatnya itu.
“Iya Lysa. Em, jadi boleh kan?” Ucap
Biana yang sedikit membingungkan Alysa atas pertanyaan tiba-tibanya itu.
“Boleh apa?” Tanya Alysa dengan
wajahnya yang bingung
“Itu.. Bukunya, hehe.” Biana
menjawab dengan pelan. Kembali mengukir senyum manis di bibir Alysa.
“Iya boleh.”
one
day challenge(secret mission)
Reach
the End.
Komentar
Posting Komentar