CERPEN ( TEMA : LIBURAN )

 

Tema : Liburan

Lost In The Forest

(Tersesat di Hutan)

By.@dewi.pu312

 

Di pagi yang cerah, seorang gadis sedang termenung menatap matahari terbit dari kaca jendelanya. Ia bosan dengan suasana liburan yang hanya diisi oleh hujan, ya begitulah jika libur panjang jatuh pada bulan Juni yang akhir-akhir ini memang sering hujan. Gadis itu bernama Azalea, sekarang ia sedang memainkan kamera kesayangannya sambil melihat-lihat hasil jepretan yang ia ambil. Karena terlalu banyak hasil jepretan yang sama, ia mulai berpikir untuk memotret hal lain selain hujan, bulan, bintang dan matahari. Gadis itu berpikir dengan jari yang terus mengetuk-ngetuk meja.

“Hutan, pasti di hutan akan ada banyak hal bagus yang bisa aku foto,” ucap Azalea senang, ia pun berdiri dan mulai mempersiapkan segala keperluannya.

Sebuah bus berwarna biru berhenti tepat di pintu masuk tempat wisata, Azalea keluar dari mobil sambil membawa tasnya. Gadis itu menghirup udara dalam - dalam, menikmati udara yang sejuk di daerah ini. Perjalanannya dimulai dari membeli tiket, setelah membeli tiket ia pun mulai melangkahkan kakinya di jalan setapak. Selama perjalanan ia hanya melihat pepohonan dan rombongannya dan juga orang-orang yang sedang makan dengan beralas tikar. Azalea dengan sifat mudah bosannya itu mulai menjauh dari rombongannya, ia melihat ke kanan dan ke kiri begitu teliti mencari hewan atau serangga yang bisa ia foto. Kupu-kupu yang indah dengan warna yang jarang ia lihat hinggap di lensa kameranya, Azalea ingin memotretnya akan tetapi kupu-kupu itu tak lagi hinggap di kameranya, hal itu membuat Azalea mengikuti arah ke mana kupu-kupu itu terbang.

Akhirnya ia berhasil mendapatkan foto kupu-kupu cantik itu. Terlalu asyik sampai tak sadar jika ia sudah berada jauh sekali dengan rombongannya, jalan yang ia pijak sudah bukan jalan setapak lagi. Gadis itu mulai sadar dengan keberadaannya sekarang, awalnya ia tenang - tenang saja tapi lama-kelamaan ia semakin takut karena tak juga menemukan jalan ataupun hal yang bisa membantunya. Langit mulai gelap membuatnya sulit melihat sekitar, suara jangkrik pun mulai memenuhi indra pendengarannya, angin malam membuatnya semakin takut, hanya senter kecil yang dapat menghilangkan perasaan takutnya.

Jarum jam ditangannya sudah berada di angka 9, berarti sudah lewat 6 jam Azalea tersesat di hutan. Ia mulai lelah dan memilih beristirahat di bawah pohon, gadis itu menyalakan handphone-nya dan memasang earphone untuk mendengar ayat-ayat Alquran sebagai penghilang rasa takut. Setelah cukup lama beristirahat ia kembali berjalan mencari jalan raya, tetapi tetap tidak ia temukan.

Beberapa saat kemudian ia melihat ada seorang nenek berjalan dengan membawa kayu bakar, Azalea bernapas lega karena setidaknya ada orang yang bisa membantunya. Gadis itu pun mendekati nenek itu dan meminta tolong, dengan senang hati sang nenek menolong Azalea. Nenek itu mengajak Azalea ke rumahnya karena hari sudah malam. Selama perjalanan mereka berdua saling berbincang menanyakan hal yang mungkin bisa dijadikan topik. Mereka akhirnya sampai di rumah sang nenek, kedatangan Azalea disambut baik oleh cucu nenek itu. Mereka bertiga pun masuk dan duduk di atas tikar, gelapnya malam mereka isi dengan canda tawa sambil memakan singkong rebus dan segelas teh hangat.

Karena waktu sudah hampir tengah malam, mereka pun segera tidur. Keesokan harinya Azalea terbangun lalu segera cuci muka, dan melihat sang nenek dan cucu nenek itu sedang mempersiapkan sarapan. Ia pun menghampiri sang nenek untuk membantunya. Setelah selesai membantu sang nenek, ia diajak oleh sang nenek  untuk bergabung sarapan sebelum berangkat menuju jalan raya. Sehabis sarapan ia membantu sang nenek membereskannya terlebih dahulu peralatan makanan yang kotor, lalu bergegas untuk pergi ke tempat tujuan. Dengan dibantu sang nenek dan cucunya itu Azelea berjalan menyusuri hutan sekitar setengah jam, ia melihat sekumpulan rombongan yang kemarin bersama dirinya. Ia pun dengan ditemani sang nenek dan cucunya itu menghampiri rombongan tersebut.

Dan ternyata tour guide yang menjadi penanggung jawab mendampingi rombongannya tengah khawatir karena kekurangan 1 orang wisatawan yaitu dirinya, dan juga para rombongan pun ikut khawatir. Saat ia mendekati sekumpulan orang itu, tour guide melihat dirinya dan bertanya dengan raut wajah cemas begitupun dengan para rombongan. Azelea pun meminta maaf karena pergi begitu saja tanpa ijin terlebih dahulu dan tidak meminta dampingan tour guide yang ada di bus tersebut. Mereka pun memaafkan  Azelea dan bersyukur akhirnya melihat dirinya dalam keadaan sehat wal’afiat tanpa kekurangan apapun.

Semua rombongan pun bergegas untuk masuk bus. Sebelum masuk Azelea mengucapkan terima kasih kepada sang nenek dan cucunya itu karena telah memberi tumpangan tempat untuk menginap dan membantu dirinya menemukan para rombongan bus. Sang nenek dan cucunya itu tersenyum dan menerima ucapan terima kasih dari Azelea. Setelah itu ia pun bergegas masuk karena tour guide memanggilnya agar segera masuk bus karena bus akan segera melaju. Saat sudah duduk di dalam bus, bus itu pun melaju pelan. Ia melihat ke arah sang nenek dan  cucunya dengan melambaikan tangan sambil tersenyum. Sang nenek dan cucunya itu membalas dengan lambaian dan senyuman juga. Hingga tidak terasa Azelea tidak melihat nenek dan cucu nenek itu karena jarak yang sudah jauh.

Azelea lalu menghadap ke samping jendela, lalu memejamkan mata. Di dalam hati ia bersyukur bertemu sang nenek yang baik hati membantu dirinya untuk menemukan para rombongan wisatanya dan juga memberikan tumpangan tempat beristirahat. Azalea berucap dalam hati bahwa dirinya akan berusaha agar tidak ceroboh saat melakukan segala sesuatu dalam keadaan apapun.

 

~ TAMAT~

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MADING ONLINE (Tema : Isra' Miraj 1445 H)

CERPEN ISRA' MIRAJ 1445 H

MADING ONLINE (Tema : Maulid Nabi Muhammad SAW)